Pages

Culture News

Blogger news

Recent Pics

Sidebar Ads

Catch on Facebook


Diana Gadis Amoy Anak Juraganku

 

Meskipun seorang sarjana dari kampus negeri ternama di kota kelahiranku, tapi sulitnya mencari pekerjaan membuatku bekerja hanya menjadi supir pribadi di keluarga Gunawan seorang pengusaha keturunan di jakarta tepatnya di daerah pluit jakarta utara, Adit namaku, umurku 27 tahun, dan berasal dari Jogja. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliah S2 siapa tau bisa tercapai, juraganku pun tahu kalo aku seorang sarjana bahkan juraganku juga kadang mengajak ngobrol ttg ekonomi selama di perjalanan. Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh proporsional, futsal, jogging yang sangat aku gemari.

Mungkin memang sudah normal bila seseorang tertarik dengan ras yang lain. Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 19 tahun,dia masih kuliah di kampus yg berada di daerah grogol. Namanya diana. kadang aku mengantarnya ke kampus. Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuhnya yang seksi sekali. Tingginya kira-kira 172 cm (aku sendiri 179 cm), payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju kemejanya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya. Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu.

Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan. Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di parkiran kampusnya.
Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.".
"Eh.., dit udah lama nunggu?", katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.
"Barusan kok Non..", jawabku.
"Na.., ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih.., ha.., ha..", salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.
"Hus..", sahut Non-ku sambil tersenyum. "Jadi malu dia nanti..".
Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.
"Kenalin nih dit, temanku", Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.
"Adit", kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.
"Meilani", balasnya sambil menatap mataku.
"dit, antar kita dulu ke rumah Mei di tomang", instruksi Non diana sambil menyilangkan kakinya terlihat betisnya yang putih bersinar.
"Baik Non", jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku meraba betis itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta.., ahh.dasar pikiranku yg lagi oleng...

Tak lama kitapun sampai di rumah Mei yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama diana ke luar dan menyuruhku ikut masuk.
"Saya di luar saja Non".
"Masuk saja dit sambil minum dulu.., baru kita pulang".
Akupun mengikuti perintah diana dan masuk ke teras. Ternyata mereka berdua sedang menonton TV diruang keluarga.
“heh ayo masuk kedalem jangan diteras bengong aja!!buyar langsung lamunanku..
"Duduk di sini aja ", kata Mei menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.
"Ayo jangan ragu-ragu..", perintah diana melihat aku agak ragu.
"Mulai disetel aja Mei", diana kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.

Tak lama kemudian.., film pun dimulai.., Wowww.., ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro sedang menyetubuhi dua perempuan bule secara bergantian. Napas diana di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya. Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.
"Hmm.. Eh", Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.
Kubuka kancing kemejanya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya diana. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.

"Ayo.., hisap dit.., ahh". Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri. Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi diana. Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Langsung aku singkap rok, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.

"Ayo, jilatin memekku dittt", diana pun mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.
"Ohh.., nikmat sekali..", erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.

"Aduh, cepetan dong, yang keras.., aku mau keluar.., ehhmm ohh..". Tangan diana meremas rambutku sambil badannya menegang. Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, diana telah ambil alih.
"Biar gw yang buka dit", katanya.
Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang berukuran 21 cm dan lebar 5 cm itu sudah tegak, bergelantung ke luar.

"Ih, besar sekali", desisnya, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya. Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini. Rasanya luar biasa.., bayangkan.., penisku yang berukuran 21 cm itu dan berwarna cokelat sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.
"Punyamu besar sekali dit.., gw suka.., ehmm..", katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.

Setelah kurang lebih 10 menit diana menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.
"Ayo.., fuck me dit..", katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku yang besar itu. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.

Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.
"Ahh.., yeah.., sekarang masukin deh penis loe yang besar itu di memekku", katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.
"Yah, begitu dong dit", Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu diana masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.
"Sekarang setubuhi saya dalam posisi nungging..", instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.
"Ayo dit.., setubuhi saya dari belakang", seraya menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.terasa sekali liang senggama yang sangat becek seperti orang bilang kalau gadis keturunan umumnya becek..

Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya saking licinnya meleset. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina diana. Aku lihat ke samping, ternyata Meilani, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.

Aku langsung menyetubuhi diana dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggulnya.
"Ahh.., di.., dittt.., Terus.., nikmat sekali", mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan diana makin hebat.

Mei sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu. Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.
"Ohh.., terus dong dit yang cepat", diana mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.
"Non.., gw juga hampir keluar..", kataku yg sdh mulai lupa daratan kalo diana itu anak juraganku.
"Tahan sebentar dit.., jgn keluar di dlm..", kata diana.

"Ayo, goyang yang keras dit..", diana memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.
"Ayo penisnya taruh di sini dit", kata Non Mei lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.
"Oh, nikmat sekali..".

Sementara Mei sibuk menjilati dada dan perutku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Secepat kilat dan refleks seperti di film bokep kuarahkan penisku ke dalam mulut diana, dan reaksi dianapun seperti tanpa jijik dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.
"Ahh..,.., ahh", jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil diana. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara diana dan Mei sibuk mencari tisue dan segera berpakaian, akupun langsung kebelakan mencari kamar mandi pembantu sekedar mebasuh muka dan penisku yg belepotan.

Setelah itu mereka pun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 19.00. kamipun pulang ke pluit agar tidak kemalaman. Di mobil dalam perjalanan pulang, diana memberiku uang Rp 500.000,-.
"Ambil dit, buat loe, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya", katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.
"Besok kita ulangi lagi ya dit.., soalnya Mei minta bagian".

Demikian kejadian ini terus berlanjut. setiap pulang kuliah, diana akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Meilani, Linda, Nini, dll.

Yang paling seru adalah ketika aku diajak berlibur oleh diana ke villa seorang sahabatnya di puncak sana. Di sana aku dikeroyok oleh 5 orang gadis mahasiswa keturunan sekaligus. Wawww... bisa dibayangkan betapa dahsyatnya fivesome itu... Mana kelimanya nggak pernah puas bercinta dengan hanya beberapa gaya saja. Untunglah aku rajin berolahraga. Kalau tidak aku akan cepat jebol dikeroyok gadis-gadis Tionghoa yang cantik, seksi, dan binal seperti mereka.

Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari diana, akupun dapat menikmati tubuh gadis gadis kampus yang terkenal dengan keseksiannya.
 

Most Reading

Sidebar One