Pages

Culture News

Blogger news

Recent Pics

Sidebar Ads

Catch on Facebook


Diana Gadis Amoy Anak Juraganku

 

Meskipun seorang sarjana dari kampus negeri ternama di kota kelahiranku, tapi sulitnya mencari pekerjaan membuatku bekerja hanya menjadi supir pribadi di keluarga Gunawan seorang pengusaha keturunan di jakarta tepatnya di daerah pluit jakarta utara, Adit namaku, umurku 27 tahun, dan berasal dari Jogja. Aku sudah bekerja selama 2 tahun pada juraganku ini, dan aku sedang menabung untuk melanjutkan kuliah S2 siapa tau bisa tercapai, juraganku pun tahu kalo aku seorang sarjana bahkan juraganku juga kadang mengajak ngobrol ttg ekonomi selama di perjalanan. Wajahku sih kata orang ganteng, ditambah dengan tubuh proporsional, futsal, jogging yang sangat aku gemari.

Mungkin memang sudah normal bila seseorang tertarik dengan ras yang lain. Juraganku punya seorang anak tunggal, gadis berumur 19 tahun,dia masih kuliah di kampus yg berada di daerah grogol. Namanya diana. kadang aku mengantarnya ke kampus. Aku kadang hampir tidak tahan melihat tubuhnya yang seksi sekali. Tingginya kira-kira 172 cm (aku sendiri 179 cm), payudaranya besar dan kelihatannya kencang sekali. Ukurannya kira-kira 36C. Ditambah dengan penampilannya dengan rok mini dan baju kemejanya yang tipis, membuatku ingin sekali menyetubuhinya. Setiap kali mengantarnya ke sekolah, ia duduk di bangku depan di sampingku, dan kadang-kadang aku melirik melihat pahanya yang putih mulus dengan bulu-bulu halus atau pada belahan payudaranya yang terlihat dari balik seragam tipisnya itu.

Tapi aku selalu ingat, bahwa dia adalah anak juraganku. Bila aku macam-macam bisa dipecatnya aku nanti, dan angan-anganku untuk melanjutkan kuliah bisa berantakan. Siang itu seperti biasa aku jemput dia di sekolahnya. Mobil BMW biru metalik aku parkir di dekat kantin, dan seperti biasa aku menunggu Non-ku di parkiran kampusnya.
Tak lama dia muncul bersama teman-temannya.".
"Eh.., dit udah lama nunggu?", katanya sambil mengulurkan tasnya padaku.
"Barusan kok Non..", jawabku.
"Na.., ini toh supirmu yang kamu bicarain itu. Lumayan ganteng juga sih.., ha.., ha..", salah satu temannya berkomentar. Aku jadi rikuh dibuatnya.
"Hus..", sahut Non-ku sambil tersenyum. "Jadi malu dia nanti..".
Segera aku bukakan pintu mobil bagi Non-ku, dan temannya ternyata juga ikut dan duduk di kursi belakang.
"Kenalin nih dit, temanku", Non-ku berkata sambil tersenyum. Aku segera mengulurkan tangan dan berkenalan.
"Adit", kataku sambil merasakan tangan temannya yang lembut.
"Meilani", balasnya sambil menatap mataku.
"dit, antar kita dulu ke rumah Mei di tomang", instruksi Non diana sambil menyilangkan kakinya terlihat betisnya yang putih bersinar.
"Baik Non", jawabku. Tak terasa penisku sudah mengeras menyaksikan pemandangan itu. Ingin rasanya aku meraba betis itu, dan kemudian mengulum payudaranya yang padat berisi, kemudian menyetubuhinya sampai dia meronta-ronta.., ahh.dasar pikiranku yg lagi oleng...

Tak lama kitapun sampai di rumah Mei yang sepi. Rupanya orang tuanya sedangke luar kota, dan merekapun segera masuk ke dalam. Tak lama diana ke luar dan menyuruhku ikut masuk.
"Saya di luar saja Non".
"Masuk saja dit sambil minum dulu.., baru kita pulang".
Akupun mengikuti perintah diana dan masuk ke teras. Ternyata mereka berdua sedang menonton TV diruang keluarga.
“heh ayo masuk kedalem jangan diteras bengong aja!!buyar langsung lamunanku..
"Duduk di sini aja ", kata Mei menunjuk tempat duduk di sofa di sebelahnya.
"Ayo jangan ragu-ragu..", perintah diana melihat aku agak ragu.
"Mulai disetel aja Mei", diana kemudian mengambil tempat duduk di sebelahku.

Tak lama kemudian.., film pun dimulai.., Wowww.., ternyata film porno. Di layar tampak seorang pria negro sedang menyetubuhi dua perempuan bule secara bergantian. Napas diana di sampingku terdengar memberat, kemudian tangannya meremas tanganku. Akupun sudah tidak tahan lagi dengan segala macam cobaan ini. Aku meremas tangannya dan kemudian membelai pahanya. Tak berapa lama kemudian kamipun berciuman. Aku tarik rambutnya, dan kemudian dengan gemas aku cium bibirnya yang mungil itu.
"Hmm.. Eh", Suara itu yang terdengar dari mulutnya, dan tangankupun tak mau diam beralih meremas-remas payudaranya.
Kubuka kancing kemejanya satu persatu sehingga tampak bongkahan daging kenyal yang putih mulus punya diana. Aku singkap BH-nya ke bawah sehingga tampaklah putingnya yang merah muda dan kelihatan sudah menegang.

"Ayo.., hisap dit.., ahh". Tak perlu dikomando lagi, langsung aku jilat putingnya, sambil tanganku meremas-remas payudaranya yang sebelah kiri. Aku tidak memperhatikan apa yang dilakukan temannya di sebelah, karena aku sedang berkonsentrasi untuk memuaskan nafsu birahi diana. Setelah puas menikmati payudaranya, akupun berpindah posisi sehingga aku jongkok tepat di depan selangkangannya. Langsung aku singkap rok, dan aku jilat CD-nya yang berwarna pink. Tampak bulu vaginanya yang masih jarang menerawang di balik CD-nya itu.

"Ayo, jilatin memekku dittt", diana pun mendesah sambil mendorong kepalaku. Langsung aku sibak CD-nya yang berenda itu, dan kujilati kemaluannya.
"Ohh.., nikmat sekali..", erangan demi erangan terdengardari mulut Non-ku yang sedang aku kerjai. Benar-benar beruntung aku bisa menjilati kemaluan seorang gadis anak konglomerat. Tanganku tak henti mengelus, meremas payudaranya yang besar dan kenyal itu.

"Aduh, cepetan dong, yang keras.., aku mau keluar.., ehhmm ohh..". Tangan diana meremas rambutku sambil badannya menegang. Bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari lubang vaginanya yang langsung aku jilat habis. Akupun berdiri dan membuka ritsluiting celanaku. Tapi sebelum sempat aku buka celanaku, diana telah ambil alih.
"Biar gw yang buka dit", katanya.
Tangannya yang mungil melepas kancing celana jeansku, dan membantuku membukanya. Kemudian tangannya meremas-remas penisku dari luar CD-ku. Dijilatinya CD-ku sambil tangannya meremas-remas pantatku. Akupun sudah tak tahan lagi, langsung aku buka CD-ku sehingga penisku yang berukuran 21 cm dan lebar 5 cm itu sudah tegak, bergelantung ke luar.

"Ih, besar sekali", desisnya, sambil tangannya mengelus-elus penisku. Tak lama kemudian dijilatinya buah pelirku terus menyusuri batang kemaluanku. Dijilatinya pula kepala penisku sebelum dimasukkannya ke dalam mulutnya. Aku remas rambutnya yang berbando itu, dan aku gerakkan pantatku maju mundur, sehingga aku seperti menyetubuhi mulut anak juraganku ini. Rasanya luar biasa.., bayangkan.., penisku yang berukuran 21 cm itu dan berwarna cokelat sedang dikulum oleh mulut seorang gadis manis. Pipinya yang putih tampak menggelembung terkena batang kemaluanku.
"Punyamu besar sekali dit.., gw suka.., ehmm..", katanya sambil kemudian kembali mengulum kemaluanku.

Setelah kurang lebih 10 menit diana menikmati penisku, dia suruh aku duduk di sofa. Kemudian dia menghampiriku sambil membuka seluruh pakaiannya sehingga dia tampak telanjang bulat. Dinaikinya pahaku, dan diarahkannya penisku ke liang vaginanya.
"Ayo.., fuck me dit..", katanya memberi instruksi, aku tahu dia ingin merasakan nikmatnya penisku yang besar itu. Diturunkannya pantatnya, dan peniskupun masuk perlahan ke dalam liang vaginanya.

Kemaluannya masih sempit sekali sehingga masih agak sulit bagi penisku untuk menembusnya. Tapi tak lama masuk juga separuh dari penisku ke dalam lubang kemaluan anak juraganku ini.
"Ahh.., yeah.., sekarang masukin deh penis loe yang besar itu di memekku", katanya sambil naik turun di atas pahaku. Tangannya meremas dadanya sendiri, dan kemudian disodorkannya putingnya untukku.
"Yah, begitu dong dit", Tak perlu aku tunggu lebih lama lagi langsung aku lahap payudaranya yang montok itu. Sementara itu diana masih terus naik turun sambil kadang-kadang memutar-mutar pantatnya, menikmati penis besar sopirnya ini.
"Sekarang setubuhi saya dalam posisi nungging..", instruksinya. Diapun turun dan menungging menghadap ke sofa.
"Ayo dit.., setubuhi saya dari belakang", seraya menjelaskan maksudnya padaku. Akupun segera berdiri di belakangnya, dan mengelus-elus pantatnya yang padat.terasa sekali liang senggama yang sangat becek seperti orang bilang kalau gadis keturunan umumnya becek..

Kemudian kuarahkan penisku ke lubang vaginanya, tetapi agak sulit masuknya saking licinnya meleset. Tiba-tiba tak kusangka ada tangan lembut yang mengelus penisku dan membantu memasukkannya ke liang vagina diana. Aku lihat ke samping, ternyata Meilani, yang membantuku menyetubuhi temannya. Dia tersenyum sambil mengelus-elus pantat dan pahaku.

Aku langsung menyetubuhi diana dari belakang. Kugerakkan pantatku maju mundur, sambil memegang pinggulnya.
"Ahh.., di.., dittt.., Terus.., nikmat sekali", mengerang nikmat. Tubuhnya tampak berayun-ayun, dan segera kuremas dari belakang. Kupilin-pilin puting susunya, dan erangan diana makin hebat.

Mei sekarang telah berdiri di sampingku dan tangannya sibuk menelusuri tubuhku. Ditariknya rambutku dan diciumnya bibirku dengan penuh nafsu. Lidahnya menerobos masuk ke dalam mulutku. Sambil berciuman dibukanya kancing baju seragamnya sehingga tampak buah dadanya yang tidak terlalu besar, tetapi tampak padat.
"Ohh.., terus dong dit yang cepat", diana mengerang makin hebat. Tak berapa lama terasa cairan hangat membasahi penisku.
"Non.., gw juga hampir keluar..", kataku yg sdh mulai lupa daratan kalo diana itu anak juraganku.
"Tahan sebentar dit.., jgn keluar di dlm..", kata diana.

"Ayo, goyang yang keras dit..", diana memberiku instruksi sambil menelentangkan tubuhnya di atas karpet ruang keluarga.
"Ayo penisnya taruh di sini dit", kata Non Mei lagi. Akupun segera menaruh berlutut di atas dada Non-ku dan menjepit penisku di antara dua bukit kembarnya. Segera aku maju mundurkan pantatku, sambil tanganku mengapitkan buah dadanya.
"Oh, nikmat sekali..".

Sementara Mei sibuk menjilati dada dan perutku yang basah karena keringat. Tak berapa lama kemudian, akupun tak tahan lagi. Secepat kilat dan refleks seperti di film bokep kuarahkan penisku ke dalam mulut diana, dan reaksi dianapun seperti tanpa jijik dikulumnya sambil meremas-remas buah pelirku.
"Ahh..,.., ahh", jeritku dan air manikupun menyembur ke dalam mulut mungil diana. Akupun tidur menggelepar kecapaian di atas karpet, sementara diana dan Mei sibuk mencari tisue dan segera berpakaian, akupun langsung kebelakan mencari kamar mandi pembantu sekedar mebasuh muka dan penisku yg belepotan.

Setelah itu mereka pun sibuk berpakaian, karena jam sudah menunjukkan pukul 19.00. kamipun pulang ke pluit agar tidak kemalaman. Di mobil dalam perjalanan pulang, diana memberiku uang Rp 500.000,-.
"Ambil dit, buat loe, Tapi janji jangan bilang siapa-siapa tentang yang tadi ya", katanya sambil tersenyum. Akupun mengangguk senang.
"Besok kita ulangi lagi ya dit.., soalnya Mei minta bagian".

Demikian kejadian ini terus berlanjut. setiap pulang kuliah, diana akan pura-pura belajar bersama temannya. Tetapi yang terjadi adalah dia menyuruhku untuk memuaskan nafsu birahinya dan juga teman-temannya, Meilani, Linda, Nini, dll.

Yang paling seru adalah ketika aku diajak berlibur oleh diana ke villa seorang sahabatnya di puncak sana. Di sana aku dikeroyok oleh 5 orang gadis mahasiswa keturunan sekaligus. Wawww... bisa dibayangkan betapa dahsyatnya fivesome itu... Mana kelimanya nggak pernah puas bercinta dengan hanya beberapa gaya saja. Untunglah aku rajin berolahraga. Kalau tidak aku akan cepat jebol dikeroyok gadis-gadis Tionghoa yang cantik, seksi, dan binal seperti mereka.

Tapi akupun senang karena selain mendapat penghasilan tambahan dari diana, akupun dapat menikmati tubuh gadis gadis kampus yang terkenal dengan keseksiannya.

Ana, Ibu Muda yang Hot


Ana, Ibu Muda yang Hot

Aku mengeluarkan notes ku dari saku. Dari dalam mobil van kulirik rumah customer terakhir yang harus kuperbaiki saluran pipa nya siang ini. Rumah bercat putih sederhana namun terlihat elegan. Di notes ku, tertulis nama customernya: Ana Vanisa. Kububuhkan tanda checklist di sebelah namanya, menandakan bahwa pekerjaan di rumahnya akan segera kuselesaikan.
“Oke.. Ana Vanisa.. Kamu pelanggan saya yang terakhir hari ini..” aku berkata pada diriku sendiri. Aku keluar dari van lalu berjalan menghampiri pintu. Kutekan bel yang ada di dekat sana.
TING.. TONG..
Tak sampai semenit pintu itu mengayun terbuka. Seorang wanita dewasa berambut hitam sebahu, dengan baju berpotongan dada yang rendah menyambutku dengan senyuman ramah. Wow! Payudaranya sangat besar, membusung seakan hendak meloncat keluar dari baju yang ketat dan sesak itu. Potongan dada yang rendah membuat sebagian besar belahannya terlihat jelas di depan mataku. Dan aku 100% yakin, wanita ini tidak mengenakan BH. Putingnya yang bulat kecil tercetak sangat jelas dari luar bajunya!
“Em.. Selamat siang bu.. Apa ini benar dengan bu Ana Vanisa yang tadi pagi menelpon jasa tukang ledeng?” tanyaku berbasa-basi, sekedar mencoba sopan pada pelanggan. Sesekali mataku tak dapat kutahan untuk melirik ke belahan payudara yang sangat menggoda itu.
“Iya mas.. Tapi gak saya sangka, mas datengnya cepet juga ya,” jawabnya sambil masih terus tersenyum padaku.
“Yah, hari ini gak terlalu banyak panggilan bu, jadi saya bisa cepet kesini,” jawabku.
“Wah, baguslah mas. Soalnya bak cuci piring di dapur saya kesumbat..” jelasnya. Aku mengangguk tanda paham. Tapi yang paling kupikirkan adalah, betapa beruntungnya suami wanita ini. Kehidupan seks nya pasti terpenuhi dengan sangat baik. Aku bisa merasakan nafsu liarku mulai menjalar, membayangkan jika ibu muda ini aku setubuhi.
“Tenang aja bu, sebentar juga saya beresin kok,” aku meyakinkannya. “Makasih banget lho mas. Masuk mas, ke arah sini dapurnya..” ucapnya sambil mengajakku masuk ke dapur.
“Nah, ini mas. Kalo ada apa-apa, atau butuh sesuatu, bilang aja ya mas,” katanya. Udah seksi, baik banget pula. Top banget deh ini orang, batinku. Aku ingin jawab, tolong emutin kontol saya, tapi gak jadi, nanti aku ditampar plus diusir, hilang sudah rejeki, hahaha.
“Makasih ya bu. Kasih saya senyum yang manis aja, hehe,” ujarku sedikit gombal iseng. Bu Ana tersenyum malu. “Cuma bersihin saluran pipa gini mah bentar kok, bu,” jelasku.
“Panggil Ana aja mas. Mas namanya siapa?” ia bertanya. Aku makin kikuk, wah, lumayan juga ini kalo bisa kesempatan minimal pegang-pegang, hehe.
“Saya Iwan, kamu baik juga ya orangnya, hehe,” pujiku sok akrab. “Makasih, Iwan. Sekarang aku masih harus beres-beres rumah, udah dulu ya,” pamitnya. Aku mengangguk sopan. “Nanti kalo udah beres, aku panggil,” jawabku.
Saat ia berlalu, akupun mulai jongkok, menunduk dan membongkar saluran pipa itu. Butuh satu jam untuk menyelesaikannya hingga pipa itu bersih dan bisa kembali lancar. Saat aku hendak bangkit berdiri, Ana suda membungkuk di atasku. Wow, kini kedua susunya menggantung indah di atas wajahku yang mendongak.
“Gimana, Wan?” tanyanya. Senyum manisnya tak ketinggalan.
“Udah beres, Na! Baru aja aku mau kasih tau,” kataku sambil masih terus mengagumi keindahan dua gunung kembar besar nya. Kutaksir ukuran 36B, mungkin malah lebih. “Wah.. keren. Tanganmu itu emang jago ya..” ia memujiku. “Iyalah, tapi tangan aku ini gak cuma jago nukang, Na, buat hal yang lain lebih jago,” kataku. Ia terlihat tertarik dengan ucapanku. “Jadi jago apa lagi?”
Aku mulai beraksi. Kutekan-tekan puting kanannya dari luar baju dengan jari telunjukku. Ia tidak melawan, malah mendesah. “Eemmmhhh… Mmmhhmmm.. Hhhmmm...” desahnya. Kupercepat gerakan jariku, kutekan-tekan lebih kuat putingnya. “Mmmhhh.. Emmmhhhh.. Wan.. Mmmmhhhmm..”
Kini telapak tanganku meraup payudara kanannya. Kuremas pelan dengan gemas, masih dari luar baju tentunya, aku belum berani terlalu jauh. Kuremas-remas terus, hingga dia merem melek. “Emmmhhh.. Aaahhhhh.. Sssssshhhh.. Mmmmhhhh..” Kupercepat remasanku pada susunya. Ia tampak sangat menikmatinya. Bahkan tanganku tidak cukup besar untuk meraup keseluruhan susu kanannya.
Lalu aku berlutut. Kuturunkan sedikit bajunya, kukeluarkan susu kirinya yang menggemaskan dan super besar itu. Aku mengelusnya lembut, dan kucium puting kirinya itu. Kujilat memutar hingga tubuhnya bergetar. “Eeemmmhhh.. Ahhhhh.. Aaahhh.. Aaahhh.. Terus Wan… Ohhhhh..” Kuhisap-hisap payudaranya. Ia semakin menjadi-jadi. Tapi tiba-tiba..
“Ohh.. Wan.. tolong, udahan ya..” katanya membuatku kecewa. Tapi aku tidak mau menyerah. Tanggung, kontolku mulai keras di bawah sana. “Kenapa Na, apa yang salah? Bukannya kamu suka?” aku bertanya, mengingat tadi ia mendesah sebegitu nikmatnya. “Nggak.. Maksud aku, iya, aku suka, tapi aku kan udah menikah Wan..” ia berkata dengan nada suara pelan. Aku terus membujuknya. “Nah, terus kenapa? Kita sama-sama sudah dewasa, Na.” Ia menjawab dengan kecewa. “Nggak, mending kita stop.. Suami aku bentar lagi pasti pulang..” Dengan pasrah, akhirnya aku mengangguk lemas. Aku membereskan peralatanku, lalu bersiap pulang, sementara ia langsung keluar dari dapur.
Aku beranjak keluar, dan disanalah Ana, sedang mengangkat kain jemuran di halaman belakang dekat dapur. Rambutnya yang digerai menggairahkan, pantatnya yang bulat dan montok, juga payudaranya yang besar sempurna dan menantang.. Ana benar-benar membuatku gila. Aku tak bisa menahan nafsuku sendiri lebih lama lagi. Aku berjalan pelan mendekatinya, dan langsung kuraup kedua susu besarnya dari belakang. Kutarik bajunya dan kukeluarkan kedua gunung kembar itu. Kuremas-remas dengan kuat.
“Aku bener-bener kepingin sama kamu Na.. nafsu ku gak ketahan!” aku berbisik penuh nafsu di telinganya. Ia mendesah. “Oohhh.. Wan.. Aku sendiri gak bisa berhenti nahan nafsuku sama kamu.. Aku suka tangan kamu ngerjain susu aku ini.. Aaahhhh.. Pingin dientot kamu Wan.. Ohhhhh..” ucapan liarnya membuatku makin tegang. “Suamimu gimana dong Na?” tanyaku agak kuatir. “Biarin aja, lagian dia gak pernah bisa bikin aku puas..” ia berujar diiringi desahan lembut. Aku meremas payudaranya makin semangat. “Kasian ya kamu Na.. Aku pasti bakal bikin kamu orgasme berkali kali!” aku berseru.
Aku pegang kedua putingnya, masih dari belakang, sambil memeluknya. Kutarik-tarik kedua puting imut itu, terasa sudah keras. Kutarik ke atas juga kebawah, hingga kedua daging kenyalnya itu ikut naik turun. “Heemmmmmmmhhh.. Aaahhhhh… Sssshhhh..” desahnya nikmat.
Lalu kutekan kedua putingnya dengan jari tengahku. Kutusuk-tusuk ke arah dalam, sambil kuciumi tengkuknya yang ditutupi helai-helai rambutnya. “Nnnggghh… Aaahhhhh… Aaaauuhhhh…” desahannya membuatku makin terangsang dan bersemangat.
Sekarang aku pijat-pijat lembut payudara indah itu. Kupijat dari atas ke bawah dengan kedua tanganku, sungguh aku benar-benar tak menyangka bisa bermain-main dengan susu seranum ini! Ana terus mendesah tertahan, aku pun bisa merasakan batang keperkasaanku makin sesak dibawah sana. Aku raup payudara Ana, kuremas-remas dengan kuat ke tengah, kujilati juga tengkuknya hingga ia merasa geli-geli nikmat. “Ooohhhhh.. Ooohhh.. Mmmmhh.. Aaahhh.. Nnngghhh..” Kupegang bagian bawah susunya, sekarang aku remas sambil kudorong-dorong ke atas. Ia terus meracau. “Aaaahhh.. Aaannngghhhh.. Ooooohhh.. Tangan kamu jago banget Wan.. Aaaakkkhhhh..”
Kemudian aku memperlambat tanganku hingga benar-benar berhenti. Ia terlihat kecewa. “Enak banget tadi itu Wan.. Kamu bener-bener jago.. Coba aja kalo kita bisa gitu terus, gak usah berhenti..” katanya. Aku tersenyum samar. “Kita baru mulai kok Na.. Masa kamu gak ngerasain ini yang bawah udah keras banget..” kataku sambil terkikik.
“Ooohhh yeah... tapi jangan disini Wan.. Kadang tetangga suka ngeliat ke jendela..” ia berkata sambil melirik ke jendela sekilas. “Kalo gitu ke kamar kamu aja Na,” ajakku. Ia mengangguk dan menunjukkan arahnya.
Kami memasuki kamar Ana dengan terburu-buru diburu nafsu. Ana dengan sigap melepaskan celana jeans dan celana dalamku hingga kontolku yang sudah sberdiri tegak mengacung ke hadapan wajahnya. Ia memekik tertahan. Ana langsung mendekati kontol kebanggaanku itu.
Dijilatnya kepala kontolku yang berwarna pink tua itu. Lidahnya menari-nari di area lubang kencingku. Terasa hangat dan lembut lidah Ana di kepala kontolku. “Ssslluuurrppp.. sssllluuupppp sssllluurrrpppphh.. ssllluurppp..” tanganku menahan kepala Ana, tak ingin ia menjauhkan lidahnya dari kontolku.
Ana pun mulai menurunkan jilatannya. Kini lidahnya bermain menjilati batang keperkasaanku itu. Ia jilati semua bagiannya tanpa terlewat. Benar-benar hebat! Setelah tadi aku memainkan susunya, kini ia menjilati penisku dengan ahli. Aku setengah mati menahan agar tidak muncrat. Lidahnya saja sudah terasa surga.
Mulutnya naik lagi ke atas. Ia mulai memasukkan kepala burungku ke mulut manisnya itu. Diemut, dihisap-hisapnya dengan pelan dan mesra. Aku tak kuasa menahan kenikmatan. “Ooohhh.. oohhh.. hisap terus Na..”
Mulutnya makin dalam menelan batang kontolku. Hampir masuk semua dan dihisapnya dengan rakus. Terus menerus dimaju mundurkan di dalam mulutnya yang begitu panas. Seksi rasanya melihatnya begitu haus akan kontolku. “Hmmmmm… hhhmmmppphhh.. mmmppphhh.. ssssllluurrrpppprr… ssslllppphhhh..” Kontolku dikeluarkan dari mulutnya. Aku menggendongnya ke kasur, kutindih dan kuselipkan kontolku di antara kedua payudaranya. Payudara terindah yang pernah kulihat seumur hidup! Kutarik kedua pentilnya dengan jari-jariku. Perlahan, kugerakkan maju mundur diantara susunya. “Oooohhh yeahhh.. ooooohhhh… aaaahhhhh.. aaaahhhhhh…” Kutarik dorong lagi penisku. Nikmat sekali dijepit teteknya yang ranum ini. Sekarang sambil memaju mundurkan penisku, aku plintir plintir putingnya dengan gemas. Putingnya sudah makin memerah karena terus kukerjai habis habisan. “Oooohhh.. oooouuuuhhh…. iiiyyyaaaahhh gituuu Wann… aaaauuuhhhhh…” Aku remas dank u tekan tekan susunya, kontolku sesekali mengenai dagunya, nikmatnya benar-benar susah kudeskripsikan. Kemudian, setelah kurasa bosan, aku lepaskan kontolku dari jepitan teteknya. Aku menariknya dan berputar, hingga kini ia berada duduk di atasku. Kupeluk punggungnya hingga ia merunduk rendah. Aku menjilat puting kirinya, kugigit-gigit kecil dan puting kanannya kutarik dengan kanan. Ia tersenyum sambil mengerang. “Hhhmmmmm.. ooouuhhhh yaaaahhhh… iyyaaaahhh.. ooouuuhhhh terussss sayangg ohhhhh ohhhhhh… aaaahhhhh… mmmhhhhh…nnnngggghhh..” Ana menggerakkan pantatnya, kini ia menggesek-gesek bibir kemaluannya dengan kontolku. Ana duduk dan memasukkan kontolku ke memeknya perlahan. “Oooohhh.. Seretnya memek kamu Na.. Aaaaauuuhhh..” erangku kenikmatan. Ia menekan lagi memeknya, kontolku mulai masuk semua ditelan memeknya yang legit, sempit, dan sangat basah itu. Tanganku meraih kedua teteknya, kuremas-remas sambil menggoyangkan pantatku agar kontolku masik ditelan oleh memek legit Ana. Ana menaik-turunkan badannya agak cepat. Kuelus-elus paha mulusnya dan kuremas pantat semok putih miliknya. Ana terus menahan erangannya, ia makin mempercepat tempo tindihannya pada burungku. “Ooouuuhhh.. Aaahhhh… Eeemmmmmhhhh…. Aaaakkkkhhhh… Aaaaauuuuhhhh… Oooouuuhhh yyeeeaaahhhh.. Enak banget kontol kamu Wann… Oooooohhhhhh…” Aku tak tahan, aku akan keluar sedikit lagi! Aku memeluknya dan memutar badannya, aku cabut kontolku, kini ia telentang pasrah di hadapanku sambil tersenyum bergairah. “Nikmatin peju ku Ana..” ucapku. Aku mengarahkan kontolku ke memeknya yang benar-benar basah itu. Semprotan pertama, berhasil membuat memeknya berlumuran spermaku. Semprotan kedua kuarahkan ke dua susu montoknya. “Aaaahhh..” ia mendesah, mungkin sensasi terkena semprotan spermaku terlihat seksi baginya. Semprotan ketiga kutembakkan ke wajahnya. Tanpa ragu ia mencolek spermaku dan menjilatinya. Ia tampak begitu menikmatinya. Benar-benar puas menikmati tubuh seorang ibu muda yang sangat hot.

Bu Siska, Guruku Pelampias nafsuku


Bu Siska, Guruku Pelampias nafsuku


Ini adalah kisahku, petualangan birahiku berlanjut sewaktu aku di SMA.

Aku bersekolah di sebuah SMA ternama di kota S.Aku masih kelas 1.Kenalkan dulu namaku Andy, karena potongan rambutku mirip Andy Taylor, gitaris band Duran-duran yg terkenal pada masaku (80an ... dah lama banget ya), dan aku dipanggil Andy Taylor ama temen-temen.Tubuhku cukup atletis waktu itu, selain belajar beladiri, aku juga hobby bersepeda.

Kejadian awalnya pada hari Jum'at pagi, biasa kalo Jum'at pagi pasti ada SKJ (anak sekarang gak nemuin SKJ ya).Karena emang tubuh nggak fit, setelah SKJ badan jadi lemes, kuputuskan untuk minta ijin buat istirahat di UKS.Lumayanlah tidur2an buat ngembalikan kesegaran badan.
Sekitar setengah jam-an aku tidur dikamar UKS, dikamar itu hanya ada satu bilik dengan dipan yg ditutupi sama korden dan sebuah sofa.Letaknya lumayan jauh dari kelas-kelas, dekat sama Perpustakaan, jadi suasana lumayan sepi.Hampir aku terlelap hingga tiba-tiba terdengar pintu dibuka terus ditutup dan dikunci.Samar-samar kulihat dari balik korden seseorang cewek melintas, terbersit keinginanku buat mengintip. Pelan-pelan kusibak korden sedikit. Ternyata yang masuk UKS adalah Bu Siska. Guru bantu untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Siska masih muda,kira-kira berumur 23th, baru lulus FKIP.Cantik,putih dengan tubuh yang ideal. Aku sering mencoba mengintip CD dia ketika mengajar dikelasku, dengan pura-pura menjatuhkan pulpenlah, atau membenahi tali sepatu.Duh mulus sekali, walau sering tidak kelihatan CD, tapi melihat pahanya yang mulus sudah cukuplah.

Dari balik korden kulihat Bu Siska sedang berganti pakaian, tadinya memakai kaos dan training dan akan diganti dengan baju seragam.Terlihat tubuhnya yg mulus hanya mengenakan bra dan CD, duh teteknya terlihat kencang dibalik bra, dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan sangat menggairahkan.
Karena melihat tubuh setengah bugil Bu Siska, si Otong mulai berontak tanpa sadar aku melepas resleting dan kancing celanaku supaya si otong bebas bergerak, tapi tiba-tiba....
"Crekkk" dipan tempatku tidur berderit.
"Siapa tu" setengah berteriak Bu Siska berseru.
"Aku, Bu. Andy anak 1-4"jawabku.
Dengan baju dan rok yang belum lengkap,Bu Siska membuka korden tempatku tidur, dan tanpa sungkan Bu Siska menghampiriku.
"Kenapa tidur Andy, kamu sakit ya" sambil memegang dahiku.
"Kamu nggak panas kok kenapa?" tanya Bu Siska.
"Nggak apa-apa kok Bu, tadi cuman lemes habis SKJ, mungkin kurang fit gara-gara kemaleman belajar. Tapi udah mendingan kok" jawabku.
"Ya sudah, sini buka baju, saya pijat supaya cepet sehat"sambil memegang tanganku.Aku buka bajuku,Bu Siska memandangku lekat-lekat.
"Duh badan kamu bagus, sering fitnes ya" kata Bu Siska sambil memijat punggungku.
"Nggak Bu, hanya cycling ama Pencak Silat kok" jawabku.Tangan Bu Siska yang halus memijat punggungku membuat aku semakin birahi, si otong udah terasa sesak didalam CD-ku.
"Tadi Andy ngintip ya, kok ngintip sih kenapa" tanya Bu Siska. Aku tercekat sekaligus bingung dan tidak bisa berkata kata.
Aku berbalik dan bertatapan dengannya. Duh cantik bener Guruku, dengan baju yg sebagian kancingnya belum dikaitkan membuat belahan teteknya dibalik branya kelihatan jelas, membuat darah diubun2 mendidih.
"Kenapa Andy, liat ibu seperti itu, nafsu ya" kata Bu Siska sambil memijit hidungku.
Tak disangka-sangka entah siapa yang memulai, kami saling berpagutan. Saling melumat bibir.Tanganku mulai melucuti kancing baju Bu Siska, dan mulai beremas-remas kedua teteknya. Aku larut dalam nafsu birahi,pelan pelan tanganku mulai turun ke arah selangkangan Bu Siska, dan dia sedikit mengangkang seolah olah membiarkan tanganku mulai nakal bermain di daerah sensitifnya.Kurasakan tubuh Bu Siska sedikit bergetar, tanganku masih tetap menari-nari diatara pangkal pahanya. Sesekali Bu Siska melenguh menahan nafsu.
"Andy, ... terus.. aku sudah nggak tahan ni" lirih Bu Siska berbisik di telingaku.Bu Siska membuka bajunya dan dilemapar ke atas sofa. Serangan2ku diantara selangkangan Bu Siska semakin gencar.Bu Siska mulai membuka bra-nya, terpampang jelas didepanku, tetek yang masih kencang dengan putingnya yang mendongak keatas, tidak kusia-siakan.Ku hisap putingnya seperti bayi yang masih menyusu dan terkadang ku gigit pelan.Tubuh Bu Siska semakin bergetar dan mengeluarkan kata kata yang tidak begitu jelas, dan tanganku mulai berani kumasukkan dibalik CD-nya.Bu Siska semakin menggelinjang tak beraturan.
Dengan sedikit sentakan aku lepas CD Bu Siska.Sejumput rambut yang tidak begitu lebat menaungi lembah kenikmatan begitu menggodaku.Aku balik dia hingga terlentang di dipan dan aku turun ke bawah tepat di depan liang kenikmatan Bu Siska. Dengan sedikit mengangkang ku buka pahanya dan mulutku mulai beraksi. Ku mainkan clitorisnya dengan ujung lidahku, sesekali kuhisap pelan, semakin lama lubang kenikmatan Bu Siska semakin basah, dan dia semakin menlenguh dan menggelinjang. sesekali tanggannya meremas putingnya sendiri.
"Oghhhh ......Andy aku udah nggak tahan, udah mau keluar nihhhhh" Bu Siska semakin meracau dan kemudian Bu Siska menjepit kepalaku ..
"Arggghhhh aku dah klimaks... "
Kubiarkan mulutku basah dengan cairan kenikmatan Bu Siska.
Bu Siska tampaknya masih begitu bernafsu.Segera dia membuka roknya.Didepanku yg nampak bukan lagi Bu Siska, guru Bahasa Indonesia, tetapi seorang dewi yang telanjang.Tanpa diperintah ku buka celana dan CD-ku.Gantian Bu Siska menyerangku dengan begitu bernafsu.Lidahnya bermain diujung penisku, dan mengulum penisku. Sungguh kenikmatan yang tiada tara, sementara tanganku meremas dan memilin puting Bu Siska.
"Argggggghhhhhh..." aku mulai meracau, serangan Bu Siska mengulum dan menghisap penisku tak kunjung berhenti.
"Andy, pindah ke sofa ya, Andy duduk aja biar saya diatas"

Kami pun pindah ke sofa.Bu Siska kembali melancarkan serangannya, mengulum dan menghisap batang keperkasaanku.
"Masukin ya? "pinta Bu Siska, aku hanya mengangguk.
Pelan pelan Bu Siska memasukkan penisku ke dalam vaginanya,pelan pelan Bu Siska mulai menggoyang batangku naik turun, dan aku pun mengimbangi, sesekali mulutku menghisap puting dia yang semakin mengeras.Berdua kami terlarut dalam goyangan birahi,. Bu Siska semakin meracau dengan kata-kata yang tidak jelas.Dan aku hanya merem melek menikmati goyangan Bu Siska, guruku yang cantik, hingga akhirnya Bu Siska melenguh panjang dan mencengkeram pundakku erat2 menandakan bahwa Bu Siska telah mencapai puncak kenikmatan yang kedua.
Ku angkat Bu Siska dan ku balik hingga posisinya nungging kepala dan setengah badannya ada di sofa. Dari belakang terlihat memeknya yang basah.Ku sodok Bu Siska dari belakang dengan posisi doggy style.Bu Siska mnengimbangi sodokannku dengan goyangan mautnya, semakin lama sodokanku semakin cepat.Terdengar Bu Siska kembali meracau dengan kata-kata yang tidak jelas.
"Tahannnn Bu, aku juga mau keluarrrr..." kataku sambil memeprcepat genjotanku.
Aku balik bu Siska hingga posisiku dan Bu Siska saling berhadapan dan ku lanjukankan seranganku dengan posisi Bu Siska dibawah.
"Tahan Bu.. aku hamppirrrrr nihhhh.... oughhhhh" Maniku keluar membanjiri dinding rahim Bu Siska. dan Bu Siska pun njepit pinggangku dengan kakinya, dia klimak yang ketiga kalinya.
"Kamu hebat Andy, bisa membuat saya klimaks tiga kali. lebih hebat dari pacar Ibu"

Aku terkulai lemas disamping Bu Siska."Ibu juga hebat, sungguh sensasi dari Ibu tiada taranya"

================================

Itulah awal dari petualangan birahiku dengan Bu Siska, entah dimana, dan kapan saja kami saling melampiaskan nafsu birahi. Setelah itu dengan alasan les private agar aku dapat bercinta dengan guruku, selain pelajaran tambah jago pengalaman bercinta juga semakin jago.

catatan: SKJ = Senam Kesegaran Jasmani
UKS = Usaha Kesehatan Sekolah

Ku Renggut Keperawanannya Saat Di Kost


Ku Renggut Keperawanannya Saat Di Kost  

Simak cerita seks nyata berikut ini yang merupakan kisah kelabku di kos. Mungkin bisa jadi inspirasi anda. Dinding rumah mulai agak kusam, tandanya rumah harus segera ada perhatian. Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan, ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu. Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang, bunga anggrek pemberian tante.

Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost, Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga. Mengingat service itu dimana saja harus baik. Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan, Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik, manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.

Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.

Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal, aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink. Mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.

Akhirnya dia mengangguk pelan, langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai. Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja, aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

“ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
“ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku

Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .
“ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
“ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
“ Iya ,tapi sakit “ katanya
“ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
“ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah

Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.

“Ukh,…teruskan yang “ kataku
“ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
“ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya. Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus, dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

“Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

“Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya . Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .

Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya, kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya, pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

“Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
“Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.

“Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya
“Sebentar juga hilang “ kataku, penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

“Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 28 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

“Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah. Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya, melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini. Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat. Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.
 

Most Reading

Sidebar One